Assalamu alaikum wa rahmatullahi
wa barakatuh
Jumat, 06/11/2015, HI guys jumpa
lagi di postingan BPH Himika..well sesuai dengan janji admin di postingan
sebelumnya..kita masih dengan topik pembicraan yang sama yaitu school of
Kastrad.. okay , kali ini kita berlanjut dengan judul gerakan berbasis kajian.
Mm, kalau postingan sebelumnya
membahas tentang analisis dan manajemen konflik yang lebih banyak membahas konflik, nah,
sekarang kita akan cenderung fokus kepada demonstasi..
gimana ,are you ready? Okay let’s
go…
Konflik
adalah bagian dari suatu masalah dimana pihak terkena konflik apalagi kaitannya
dengan organisasi atau “Mahasiswa”..
hmm, kenapa mesti mahasiswa ya?
Lalu kenapa mahasiswa yang selalu dilibatkan dalam mengatasi masalah yang ada?
Berikut ini admin muat pendapat
adik kita Restu (2015) here we go…ya..kurang
lebih seperti ini..
“Menurut
saya, karena mahasiswa itu memiliki struktur pembelajaran yang lebih tinggi
dibandingan dengan siswa SD, SMP, dan SMA yang masih dalam status siswa.
Sementara mahasiswa memiliki status yang lebih tinggi yaitu Maha..yang berarti
tinggi” jelas Restu (2015)
Well, it’s a good
statement..prok..prok..buat adik kita
Restu (2015), okay, biar lebih jelas kita simak penjelasan lanjut dari kak
Iqbal yuk..
“Mahasiswa sering dilibatkan
dalam beberapa masalah karena mahasiswa memiliki potensi yang berbeda dengan
laiinya. Mereka memiliki kapasitasi intelektual
yang jauh lebih tinggi dibandingan dengan siswa SD, SMP, dan SMA. Mereka
memiliki kesempatan yang lebih besar dalam mengemukakan sapirasinya di
khalayaka umum. Tidak terikat dan bebas beraspirasi. Why? Karena memiliki
semangat kepemudaan yang lebih tinggi serta peluang yang besar. Dalam mengatasi
masalah/konflik yang timbul, individu tidak bisa diselesaikan sendiri.
Setidaknya individu tersebut harus berkumpul/berhimpun dengan orang lain untuk
menyatukan pendapat dan mengambil keputusan bersama” jelas kak Iqbal.
Gerakan berbasis kajian tidak
akan pernah lepas dengan kegiatan advokasi. Advokasi bisanya dikenal dengan istilah pembelaan atau
perbuatan.
Lalu, bagaimana cara menyusun
advokasi?
Pola
advokasi dapat dimulai dengan;
-
Memilih isu, menyesuaikan dengan identitas
pengetahuan,
-
Menyesuaikan dengan konteks momentum,
-
Mencari bentuk ideal,
-
Menetapkan masalah dan mencari akar permasalahan,
-
Memuatnya
dalam bentuk tulisan berisi masalah apa yang akan diadvokasi atau menuliskannya
dalam peryataan sikap,
-
Hegemoni wacana
( perluasan wacana), mempublikasikannya
-
Hearing pada
stakeholder (bekerjasama dengan organisasi lain/ pembuat kebijakan),
demosntrasi, dan
-
Evaluasi pergerakan..
Wets..bicara
tentang demonstrasi agak ngeri juga, ya..guys..soalnya kebanyakan orang sering
mengidentifikasikan istilah demonstarasi dengan sesuatu yang anarkis dan
merugikan. Ya..agak susah jika harus menghilangkan paradigma yang
demikian..namun, sebenarnya bukan itu yang akan admin bahas..
disni..oke..sebelum kita lanjut yuk..kita dengar pendapat dari adik-adik kita
tentang apa itu demostarasi?
Ungkapan adik kita Gani (2015) tentan demonstrasi |
“Demonstrasi adalah sama dengan
kericuhan. Namun tidak semua demonstrasi itu menimbulkan kericuhan” Jelas Nurhaidah
(2015).
Nurhaidah (2015) sedang mengungkapkan pendapatnya |
Yups..betul banget tuh..apa yang
telah dijelaskan oleh adik-adik kita..prok..prok..dulu ya..hehehe..
Meskipun mereka belum melakukan
demonstrasi secara nyata tapi, admin cukup salut kepada aDik-adik kita yang
telah memilki wawasan yang cukup bagus tentang demonstrasi.
Well, materi terkait gerakan
berbasis kajian kali ini kita bhas cukup sampai disini yang teman-teman
pembaca..oh iya pada postingan sebelumnya admin sempat membahas kalau mengalah
terkadang dilakukan oleh beberapa pihak dalam menyelesaikan masalah jika satu
pihak yang terlibat dalam konflik tersebut tetap pada pendiriannya. Terkadang
pihak yang mengalah melakukan hal tersebut karena faktor kultural (menghargai
yang tua), kan?
Lalu adakah faktor lain, sehingga kita terkadang harus mengalah dalam
konflik yang terjadi tersebut?
Yups, tentu saja ada..terkadang
sesorang/pihak yang lain karena hasil kajian yang dimiliki tidak terlalu kuat
sehingga mudah untuk terbantahkan.
Pembahasan materi terkait gerakan
berbasis kajian ini disambut baik oleh peserta yang ikut dalam kegiatan school
of kastrad pada hari jumat minggu lalu. Oh iya mari kita simak
bersama..pertanyaan dari ketua BPH Himika FK UH 2015 yang turut hadir dalam
kegiatan ini..check it out…
Ketua BPH Himika FK UH 2015 Filda Awliya Al Gazali sedang bertanya kepada pemateri |
“Dalam menyampaikan aspirasi kita
sering mendengar istilah monologis dan dialogis dan sebelumnya kakak
menjelaskan bahwa dalam menyampaikan aspirasi hasilnya cenderung monologis
yaitu cenderung mengambil keputusan satu arah dibandingan dua arah. Mengapa hal
itu terjadi, kak?
Ya, memang benar
bahwa terkadang hasil yang kita dapatkan cenderung monologis dibandingan
dialogis. Hal ini terjadi karena kita sendiri yang belum kuat dari segi
internal sehingga mudah untuk terbantahkan. Kurangnya wawasan dan pengalaman
sehingga tekadang apa yang kita aspirasikan dianggap negatif atau tidak terlalu
penting oleh pihalk yang lebih tinggi.
Lalu apa yang harus kita lakukan
jika itu terjadi?
Yang perlu teman-teman lakukan
adalah perluas jejaring. Misalnya dengan Dosen, atau senior anda yang dianggap
mempunyai pengaruhi besar dalam mendukung perubahan yang anda inginkan dan
jalan terakhir adalah aksi massa..yak..kembali lagi deh ke demonstrasi..yup,
teman-teman ini adalah jalan terakhir jika
metode-metode yang anda lakukan tidak membuahkan hasil. Aksi massa (merangkul
beberapa mahasiswa atau sekolompok orang untuk menyampaikan aspirasi
bersama-sama).
“Jika anda telah melakukan
berbagai macam cara dalam menyampaikan aspirasi anda, namun tetap tidak diindahkan
anda boleh melakukan aksi massa dengan memperkuat kekuatan internal anda
terlebih dahulu. Namun, tentu saja dengan aksi yang sehat dan tidak mengarah
kepada kericuhan publik” jelas kak Iqbal.
Okay, sekian ya..pembahasan
materi kita hari ini..semoga dapat bermanfaat..terima kasih telah membaca
halaman blog kami.. mohon maaf jika selama pembahasan sebelumnya dan yang lalu
dianggap kurang memuaskan..silahkan tambahkan komentar anda..demi perbaikan
postingan kedepannya. Saran, kritikan, atau lainnya dapat anda tambahkan pada kotak
komentar yang kami sediakan. Sampai jumpa di postingan berikutnya…
Terima kasih..Himika
Jaya selalu..
Assalamu alaikum wa
rahmatullahi wa barakatuh..
#by_divisi_kastrad
#publish_by_divisi_jurnalistik
#salam_BPH_Himika_Jaya_Selalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar